BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejarah ekonomi Indonesia adalah kisah pertarungan gagasan atas dua pokok soal penting: kepantasan subsidi dan nasib kemakmuran ekonomi. Kerap kali kedua ide tersebut bertemu dalan satu komoditas utama: minyak. Pada awal 1980-an Indonesia pernah mendapatkan rezeki minyak (oil boom) akibat harga minyak melesat menjadi US$ 30/barrel, dari harga sebelumnya dikisaran US$ 10/barrel. Bonanza minyak itu diperoleh karena Indonesia menjadi eksportir minyak, sehingga tiap kenaikan harga minyak internasional merupakan berita gembira karena penerimaan negara meningkat. Tapi, sejak 2003 Indonesia telah menjadi importir neto minyak sehingga kenaikan harga minyak internasional menimbulkan petaka yang panjang. Pengalaman 2005 dan 2008 lalu merupakan cerita pahit betapa menderitanya masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Pemerintah tidak mampu melindungi rakyatnya dari situasi tersebut, meskipun dana kompensasi sudah diberikan (BLT)
Rencana pemerintah untuk membatasi subsidi BBM, walaupun terkesan terlambat, layak untuk diapresiasi. Pertanyaannya, apakah pemerintah benar-benar mempunyai keberanian untuk merealisasikannya.
Pandangan tersebut sangat beralasan, mengingat ketidaksolidan
pendapat para menteri dalam berbagai kesempatan,serta pengalaman 2011 di mana
pemerintah beberapa kali berencana mengurangi subsidi BBM tetapi rencana
tersebut dibatalkan salah satunya akibat tidak tahan kritik pengamat.
Kenaikan BBM yang cukup drastis merupakan konsekuensi yang harus dihadapi akibat ruang fiskal yang semakin sempit serta ketidakberanian pemerintah menaikkan harga BBM dalam beberapa tahun terakhir.
Tantangan utama saat ini adalah bagaimana membangun
komunikasi dengan rakyat terkait dengan rencana pembatasan subsidi serta
bagaimana mengalokasikan dana hasil penghematan secara optimal.
Dengan bahasa yang mudah dimengerti, masyarakat perlu
diedukasi melalui berbagai forum dan media. Rakyat perlu dipahamkan bahwa
Indonesia bukanlah negara yang kaya akan minyak, gas alam dan batu bara seperti
yang dipersepsikan selama ini. Fakta bahwa harga BBM di Indonesia jauh lebih
murah dari pada harga di banyak negara berkembang perlu dipaparkan dengan
jernih.
Pemerintah perlu membuat program yang menyentuh langsung kepentingan rakyat. Program seperti pengembangan infrastruktur dan transportasi publik, serta penyediaan tempat tinggal, sekolah dan rumah sakit murah bagi kalangan berpenghasilan rendah akan sangat mengena. Pemberian dana bantuan tunai perlu dilanjutkan dengan nilai yang disesuaikan untuk mengakomodasi kenaikan harga kebutuhan akibat inflasi. Semua rencana tersebut harus dikomunikasikan dengan baik, sekali lagi melalui bahasa yang mudah dimengerti rakyat.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa Dampak Kenaikan BBM ?
B. Apakah
pengaruh kenaikan BBM terhadap kondisi sosial rakyat Indonesia?
C.
Apakah
pengaruh kenaikan BBM terhadap kondisi politik rakyat Indonesia?
D.
Kebijakan
apa yang harus diambil pemerintah agar kenaikan BBM tidak menjadikan rakyatnya semakin miskin/ menderita?
1.3 Tujuan Penulisan
Memberikan Informasi dampak tentang BBM ( Bahan Bakar Minyak ) baik dampak positif maupun dampak negative serta kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah maupun masyarakat.
BAB II
ISI
Kenaikan BBM akan meninggalkan luka mendalam dihati masyarakat,
perhitungan ekonomis dengan menggunakan berbagai macam indikator
menginsyaratkan bahwa kenaikan BBM dianggap harga mati, sedangkan aspek dampak
bagi 40 juta masyarakat miskin tidak benar - benar diperhitungkan, semua
dihitung dengan matematik, dengan statistik, dengan rasio dan persentase.
Padahal aspek - aspek yang ditimbulkan dampaknya tidak selalu matematis, Jika
BLT diluncurkan setiap 3 bulan dengan jumlah Rp. 150.000,00 /KK atau Rp.
150.000,00/Anggota Keluarga maka berapa pemasukan dari BLT, bandingkan dengan
kenaikan transportasi, kesulitan pelaku transportasi karena penumpang akan
lebih memilih kredit motor dibandingkan naik angkutan umum yang notabene
memiliki dampak pengeluaran yang sama tetapi memiliki nilai investasi yang
berbeda. Kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan harga - harga lain yang
secara tidak langsung berhubungan dengan kenaikan BBM.
Kenaikan BBM bisa menjadi alasan politis, bisa menjadi alasan
ekonomis, bisa juga tanpa beralasan, penulis tidak melihat aspek kenaikan ini
tetapi melihat dampak dari kenaikan ini, setelah BBM dinaikkan maka semua
peneliti sosial wajib melakukan penyebaran kuesioner terkait dengan daya beli,
apakah daya beli masyarakat cenderung turun atau cenderung tetap, jika daya
beli menurun maka akankah mereka merasa sejahtera jika kebutuhan dasarnya tidak
terpenuhi, berapa bisnis yang akan gulung tikar, jika banyak perusahaan gulung
tikar berapa banyak kejadian PHK, jika banyak kejadian PHK maka daya beli
masyarakat akan semakin turun.
A. Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dalam situasi ekonomi masyarakat yang sulit, maka kenaikan BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan menimbulkan kemarahan massal, sehingga ketidakstabilan dimasyarakat akan meluas (Hamid, 2000:144). Sebagian masyarakat merasa tidak siap untuk menerima kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM ini merupakan tindakan pemerintah yang beresiko tinggi.
Meskipun demikian, kenaikan harga BBM juga dapat menimbulkan
dampak yang positif.
Dampak Positif:
1. Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternative.
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul
berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas
adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan
harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit.
Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat
Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan
muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya
saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
2. Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang
dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dapat diminimalisasi.
3. Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi
pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut
dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.
Dampak negatif:
1. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal. Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.
2. Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
3. Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll.
4. Inflasi, Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.
B.
Apakah pengaruh kenaikan BBM terhadap kondisi
sosial rakyat Indonesia?
terkait dengan dampak sosial adalah adanya anggapan bahwa Pemerintah hanya mementingkan kepentingan kelompok asing dan golongan kaya yang hanya mencari keuntungan bahkan aspek sosial yang selama ini terabaikan seperti fasilitas jalan raya yang banyak berlubang, bangunan sekolah banyak yang rusak, belum lagi persoalan sampah yang menumpuk tidak dikelola mengancam kesehatan. Lambannya peran Pemerintah mengatasi aspek sosial ini akan menyulitkan pengambilan keputusan terkait kebijakan yang akan dibuat sehingga nantinya akan menjadi tidak optimal secara keseluruhannya. Ditinjau secara menyeluruh bahwa kehidupan masyarakat di kota dan daerah berbeda sehingga peran Pemerintah Pusat dan Daerah diharapkan dapat bersinergi dengan kondisi sosial yang nampak saat ini.
C.
Apakah pengaruh kenaikan BBM terhadap
kondisi politik rakyat Indonesia?
Dalam kehidupan politik yang sedang berkembang di masyarakat saat ini dilihat sebagai proses berjalannya demokrasi yang pluralis dengan beragamnya budaya dan suku telah membuat proses demokrasi di Indonesia dinilai sebagai suatu keberhasilan, namun masih terkendala dengan akses informasi yang memadai dan transparansi kinerja Pemerintah Pusat dan Daerah masih kurang memuaskan karena begitu banyaknya pejabat di Pemerintahan yang terjerat perkara hukum seperti korupsi, suap, dan kasus pidana lainnya. Pendapat publik terhadap kebijakan Pemerintah di DPR juga masih kurang memuaskan dengan masih banyaknya skandal anggota dewan yang terkait dengan korupsi, suap, bahkan opini public.
D.
Kebijakan apa yang harus diambil
pemerintah agar kenaikan BBM tidak menjadikan rakyatnya semakin miskin/
menderita?
kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang positif, karena dapat meningkatkan infrastuktur, perekonomian rakyat, penjaminan kesehatan, pendidikan rakyat. Inilah yang menjadi PR penting bagi pemerintah dalam upaya peningkatan kesejah teraan rakyat Indonesia, melalui pengawasan-pengawasan yang ketat terhadap oknum-oknum yang dipilih rakyat untuk duduk dikursi pemerintahan.
Akan tetapi
hal ini bisa menjadi negative minimnya informassi masyarakat terkait tujuan pemerintah mengambil kebijakan
tersebut, dan masih banyaknya ppihak yang pro dan kontra terhadap pengambilan
keputusan tersebut. Hal ini yang akan menjadikan kerusuhan dan kekacauan di
lingkungan social, politik bahkan dari pendidikanpun juga akan berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
·
Kesimpulan
Dalam mengatasi kenaikan harga BBM pemerintah pasti memiliki
tujuan yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka sebagai masyarakat
harus mendukung penuh terhadap rencana-rencana yang dilakukan oleh pemerintah.
Dan pemerintah juga harus lebih tanggap dalam menghadapi masalah yang ada di
dalam negeri khususnya, sehingga masyarakat aman, tenteram, makmur dan
berbhineka tunggal ika.
· Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar